MEMBANGUN USAHA MANDIRI DI DESA


Keberhasilan Usaha Mandiri di Desa ini, mengundang sejumlah Wira Usaha dari daerah lain tertarik untuk datang belajar mengelola sebuah usaha mandiri hingga berhasil. Tulisan ini kami kutip dari laman Badan Usaha Milik Desa Kemendes dengan harapan bisa dijadikan contoh atau sumber inspirasi bagi kita semua ketika akan merintis atau membangun sebuah usaha anda di Desa.

BUMDES TIRTA MANDIRI RAIH PENDAPATAN RP6,4 MILIAR

Berdiri pada Desember 2009, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terus menangguk untung. Banyak usaha yang dikelola lembaga ini. Berada di wilayah yang memiliki objek wisata unggulan di Klaten, Tirta Mandiri mendapat kepercayaan untuk mengelola dari wahana wisata air Umbul Ponggok, kawasan wisata eks Banyu Mili dan Umbul Besuki.

Dari usaha itu, pengelola mengembangkannya dengan menggeluti jasa konstruksi, simpan pinjam, toko desa, persewaan gedung, perikanan, dan pengelolaan air minum.

"Kami mendapat modal awal sebesar Rp100 juta. Namun, dana sebesar Rp70 juta harus kami relakan untuk membayar lunas utang warga yang terjerat rentenir," papar Direktur Utama BUMDes Tirta Mandiri Joko Winarno, pekan lalu. Dengan modal bersih Rp30 juta Tirta Mandiri bergerak dengan mengelola air bersih, tujuh tahun silam. "Warga yang ditomboki bayaran ke rentenir mengembalikan pinjaman dengan cicilan ke BUMDes dengan bunga yang sangat ringan," lanjut Joko.

Sejak berdiri, pengelolaan dan modal usaha Tirta Mandiri dipenuhi dari potensi desa, tidak ada pihak luar yang dilibatkan. Warga yakin mereka memiliki potensi sumber daya lokal yang besar. Terbukti, dari 700-an keluarga, sudah 210 keluarga yang bergabung dengan BUMDes.

Setiap keluarga berinvestasi hingga Rp5 juta sehingga total penyertaan modal dari masyarakat mencapai Rp1,2 miliar. "Dana itu dikelola untuk pengembangan usaha BUMDes. Warga mendapat keuntungan dari pengelolaan unit usaha sebagai pemilik saham," tambah Kepala Desa Pongok Junaedhi Mulyono, yang juga menjabat Komisaris BUMDes Tirta Mandiri.

Setiap bulan, warga mendapat bagi hasil sebesar Rp300 ribu per keluarga. "Belum ada yang seperti ini di Indonesia," komentar Kabid Pengembangan Ekonomi Masyarakat Jawa Tengah, Joko Mulyono.

Dengan digawangi 67 karyawan, BUMDes Tirta Mandiri kini terus mengembangkan Setidaknya ada 200 tenaga kerja yang sudah terserap. Tahun lalu, Tirta Mandiri mampu membukukan total pendapatan Rp6,4 miliar. Tahun ini, pengurus mematok target pendapatan Rp9,1 miliar.

"Wahana wisata Umbul Pongok memberikan kontribusi 80%, senilai Rp5,1 miliar. Lokasi ini dikunjungi 500-600 orang per hari," ungkap Junaedhi. Kontribusi dari objek wisata itu untuk pendapatan asli desa pun mencapai Rp810 juta pada 2015.

BUMDes juga memberikan bantuan sosial untuk warga miskin, jompo, yatim piatu, dan bantuan pendidikan untuk mahasiswa asal desa itu senilai Rp300 ribu per bulan. Kini, BUM Des Tirta Mandiri jadi rujukan. Setiap bulan, tidak kurang dari 2.000 pengurus BUMDes wilayah lain yang belajar ke sana. (N-2) MI
Share this article :

KLIK GAMBAR DIBAWAH INI UNTUK KE ARTIKEL LAINNYA