INSPIRASI BAGIMU ANAK NEGERI




NEGERI ini adalah negeri pertanian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian, namun ironisnya, nasib para petani justru terabaikan hingga terpasung dalam hidup yang tidak berkecukupan. Alhamdulillah, diantara sekian banyak anak keluarga petani, ada yang tanpa kenal lelah, terus berjuang mempertaruhkan cita-cita tinggi, meski hanya bermodalkan semangat juang tetapi Ia mampu meraih prestasi gemilang, salah satunya adalah Heni Sri Sundani.

Heni yang membekali dirinya dengan semanagat juang, kuliah di Universitas Saint Mary Hong Kong, Jurusan Manajemen Kewirausahaan, hingga lulus dengan predikat cum laude pada 2013. Seusai menggenggam gelar sarjana, ia pulang kembali ke tanah kelahirannya di Rancatapen, Ciamis, Jawa Barat.

Tidak ingin desanya terus terpuruk, Heni tidak tinggal diam, dengan berbekal lebih dari tiga ribu buku yang dibeli di Hong Kong, ia kemudian mendirikan perpustakaan di rumahnya. Kehadiran perpustakaan tersebut menumbuhkan minat baca warga sekitar. “Semangat saya kian menggebu seiring minat baca warga kian tumbuh, karena ia yakin dengan minat membaca, akan melahirkan anak-anak negeri yang pintar”. ucap Heni.

Belakangan muncul tantangan baru setelah Heni menikah dengan Aditia Ginantaka yang mengharuskan Ia pindah ke Bogor dan tinggal bersama suami disana. Heni kembali mendapati kenyataan, sebagian besar warga di sekitar tempat tinggalnya bermata pencarian sebagai buruh tani, pengojek, buruh kasar, dan asisten rumah tangga, imbuh Heni.

Yang bikin miris kata Heni, warga sekitar memanfaatkan selokan untuk MCK (mandi, cuci, dan kakus). Melihat kondisi tersebut, ia berdiskusi dengan suami untuk mencari solusi membantu mereka, hingga lahirlah Gerakan Anak Petani Cerdas (GAPC), sebuah gerakan pendidikan dan pendampingan belajar kepada anak petani miskin.

GAPC mengajarkan tiga aspek pelajaran dasar, yakni kemampuan linguistik, kemampuan bahasa asing, kemampuan literasi, dan kemampuan logika serta membekali mereka kemampuan dibidang komputer, pertanian, peternakan, perkebunan, dan bahasa daerah.

Kiprah GAPC semakin diminati, awalnya hanya mendidik 15 siswa di Kampung Sasak, Desa Jampang, Bogor. Kini GAPC tersebar di lebih dari 11 kampung dengan peserta 2 ribu anak, mulai anak petani, anak asisten rumah tangga, anak TKI, anak pengojek, sampai pemulung. juga memberdayakan istri-istri petani memproduksi anyaman keset yang berasal dari limbah perca pabrik boneka. Penerima manfaat dari seluruh program ini mencapai lebih dari 150 ribu orang dari Aceh hingga Papua, yaitu anak petani, janda-janda, dan ibu-ibu.

GAPC mengandalkan dana dari kebaikan para donatur dengan cara membuka kesempatan donatur dengan cara berinvestasi di hewan kurban atau investasi tambak ikan lele dengan sistem bagi hasil di kisaran petani: 50%, investor: 40%, komunitas: 10%, dan memberdayakan 100 petani di Bogor, Lombok, Tasikmalaya, Banjar, dan Ciamis.

Ingin mengetahui lebih lengkap Sosok Heni dan sosok inspiratif lainnya, silakan saksikan MetroTV dalam acara Big Circle, Dream Big Make an Impact dalam episode Harmoni Bisnis dan Alam yang akan ditayakan pada Minggu, 14 Oktober 2018, pukul 19.05-20.00 WIB. (H-2)

Sumber: Media Indonesia
Post by IG @abunawars
Foto: Instagram @henisrisundani
Facebook Heni : Heni Sri Sundani Jaladara
#Inspirasi

Share this article :

KLIK GAMBAR DIBAWAH INI UNTUK KE ARTIKEL LAINNYA